Selasa, 10 April 2012




KETATANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF USHUL FIQH Part.4


Prinsip-Prinsip Ketatanegaraan

1.      Prinsip Al-Huriyah (Kemerdekaan)
Prinsip Al-huriyah  ini (kebasan dan kemerdekaan) merupakan salah satu prinsip hakiki manusia baik secara individual maupun komunal.Sungguh ironis,dalam konteks kehidupan sekarang ini  prinsip kebebasan seringkali disalah artikan menjadi kebebasan mutlak tanpa adanya aturan yang mengikat (bebas nilai). Hak Azazi Manusia (HAM) yang dengan lantangnya diteriakan terkadang tidak jelas lagi arah dan tujuannya. Karena si penyuara HAM itu sendiri tak dapat lagi membedakan antara Hak Azazi Manusia dengan Hak Azazi Syaiton.
Sesungguhnya Alloh SWT.sedikitpun tidak pernah dan tak akan pernah dirugikan serta diuntungkan oleh kebebasan manusia atas pilihan jalan hidupnya. Sebebas apapun...manusia tetaplah manusia secara normatif tidak akan bisa lepas dari Hukum Alloh. Siapakah yang dapat menolak kematian...? Siapa pula yang bisa menahan bencana lumpur Lapindo...siapa dan siapa..? Alloh SWT.hanya sekedar menunjukan manusia dua jalan sebagai pilihan hidupnya,jalan hak dan jalan bathil,jalan lurus dan jalan sesat,sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an surat al-Balad ayat 8-10 :
أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ (٨)وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ (٩)وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ (١٠)
8. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
9. lidah dan dua buah bibir.
10. dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan[1578],

Selanjutnya terserah Anda untuk  memilihnya..! Mau iman silahkan mau Kufur juga monggooo...!

Alloh SWT.berfirman dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat 29 :

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا (٢٩)

29. dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

Apapun resiko dari sebuah pilihan manusia tetaplah harus berani memilih,jangan setengah-setengah...janganlah mau menjadi menusia setengah Dewa..! Isalam Yes Kafir juga Okay... Inilah sesungguhnya yang mengundang kemurkaan Alloh lewat azab-Nya akibat dar sebuah kekafiran yang nyata. Sebagaimana firman-Nya dalam surat an-Nisa ayat 150-151 :

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا (١٥٠)أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا (١٥١)

150. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan[373] antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan Kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan Perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),
151. merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.

Beranikah bangsa ini mengambil sikap atas sebuah pilihan berikut resikonya..? Itupun kalau tidak mau tersiksa teruuusss...! Insya Alloh pembahasan ini lanjut ke part 5,tergantung sikap saudara-saudara...

 Wasalam






  Ust.Ucu Suryadin, Sag.                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar