Sabtu, 31 Maret 2012

USHUL FIQH DALAM TATANAN HIDUP REMAJA Part 1

                                  

Ushul Fiqh Dalam Tatanan Hidup Remaja Part 1
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Segala puji bagi Allah,yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya dan tempat kita meminta pertolongan,pengampunan,dan petunjukNYA.
Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita sendiri dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat petunjuk Allah maka tidak ada yang akan menyesatkannya,dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuk baginya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.
Pendahuluan 

Kalau kita mengaca perkembangan zaman sekarang zaman modern yang telah memasuki dunia digital..menjadikan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi dikalangan remaja,dunia tekhnologi akhirnya menuntut kita untuk menyesuaikan kapasitas diri,dan betapa beratnya bagi kalangan remaja yang ingin mempertahankan idiologi,bagaimana kita menyikapi agar memiliki anak anak yang sesuai dengan harapan Islam??apakah kalangan remaja terus di hadapkan kepada nilai-nilai materialis dan mereka menjadikan uang adalah di atas segala galanya????
Kali ini penulis sengaja menulis artikel ini untuk mencari nilai-nilai dalam USHUL FIQH..sebagai bahan perbandingan menuju Generasi yang berAkhlak mulia.
Surat Al Kahfi ayat 13
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى (١٣)
13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.


Apabila kita berkaca pada ayat di atas penulis berpendapat apakah kita mampu menempatkan diri kita ke tempat yang sebenarnya??,jangan sampai kita menjadi seng dalam tong sampah..tapi jadilah berlian walaupun di buang kemana saja tetaplah namanya berlian..jangan kita datang ketempat yang gelap dan kita menjadi bagian dari kegelapan itu atau malah menambah tempat itu menjadi gelap..tapi jadilah pelita dalam kegelapan itu…
Hal yang paling sering terucap dari mulut orangtua kita ketika berdo’a adalah” Ya Allah jadikan lah anak anak kami anak yang sholeh/sholihah…anak-anak yang berguna bagi nusa bangsa..anak anak yang berbakti kepada orangtua”
Pada dasarnya orang tua tidaklah banyak menuntut anak anaknya..jarang sekali orangtua yang memaksakan kehendaknya..tapi penulis yakin orangtua kita menginginkan kita menjadi seorang yang mandiri(dalam arti kata berfikiran dewasa dalam menyikapi segala persoalan).
Tapi sangatlah sulit untuk melangkah ke arah yang penulis gambarkan di atas..tapi apakah salah kalau kita memulai?dari sekarangkah?penulis mengatakan YA…kita berniat untuk menjadi lebih baik.
Yang paling ampuh menjadikan senjata untuk merobah semuanya di antara perobahan yang akan kita lakukan adalah..BERBAHASA YANG BAIK…terutama kepada orangtua kita..kita jadikan bahasa kita sebaik sentuhan dalam hatinya..jadikanlah sentuhan bahasa itu berbeda..menyejukan hati yang mendengar nya.
Firman Allah
Surat Annisa ayat 8
وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينُ فَارْزُقُوهُمْ مِنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلا مَعْرُوفًا (٨)

8. dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat[270], anak yatim dan orang miskin, Maka berilah mereka dari harta itu [271] (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang baik.
[270] Kerabat di sini Maksudnya : Kerabat yang tidak mempunyai hak warisan dari harta benda pusaka.
[271] Pemberian sekedarnya itu tidak boleh lebih dari sepertiga harta warisan.

Surat Ibrahim ayat 1
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (١)

Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
Penulis mohon maaf atas segala kekurangan pembahasan penulis di atas..penulis sangat mengharapkan saran pengunjung blog ini..artikel ini penulis buat karena penulis mengalami latar belakang hidup dan penulis jadikan sebagai bahan pelajaran tentang makna hidup…artikel ini akan terus mengalami pembaharuan…bersambung ke artikel selanjutnya….mangga arantosan

Sekedar catatan hati….
Kepada Ayahanda KH.IBRAHIM BAHARSYAH beserta UMI di Medinah..ananda mohon maaf yang sebesar besarnya..tiada Marwah terindah yang ananda jadikan TAHTA di atas harkat martabat ananda..hanya keinginan dan do’a yang ananda persembahkan dengan jarak yang begitu jauh menyentuh kaki tangan Ayahanda melalui sentuhan bahasa dalam artikel ini.
Untuk Bapanda DIAT HIDAYAT/MAMA…ananda mohon maaf yang sebesar besarnya belum ada hal yang terbaik yang mampu ananda perbuat..hanya uraian air mata menananamkan rasa kasih…semoga Allah selalu melindungi dan dalam RidhoNYA.
Kango Kakanda Ucu/teteh..hapunten anu kasuhun..mohon bimbingannya…
Kanggo babaturan sadayana…anu nj nangkring di saung mangga maranyun bari pelenyun…mg aos,mg ikip,mg usup,barudak nurul huda para jawa kecuali jawa leto,bp hj Endang..,mg abung mg enur jeng ratu gede na..mugi dina Lindungan Allah SWT…mangga di arantosan coment na bro…
Wasalam
Sultan Muhammad Alamsyah.

KETATANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF USHUL FIQH Part 2


          Part 2........                        
Marilah kita  coba melihat ke belakang,rekontruksi sejarah awal-awal berdirinya suatu negara islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad saw.
Menurut Montgomery Watt,pemerintahan Nabi Muhammad saw.di Madinah merupakan suatu negara yang memenuhi persyaratan-persyaratan negara dalam sistem pemerintahan dan ketatanegaraan di zaman modern.
Negara Madinah mempunyai wilayah kekuasaan,penduduk,pemerintahan,rakyat dan konstitusi.
Bahkan ia menyatakan bahwa Konstitussi Madinah merupakan dokumen autentik yang tertulis yang dapat kita jumpai dari pembentukan negara di dunia.

Akan tetapi setelah Nabi wafat muncul suksesi pemimpin yang disebut khilafah. Kendatipun pada awalnya mengalami sedikit kemacetan dan kontroversial siapa di antara para sahabat dan golongan yang berhak dan layak menjadi khalifah,akhirnya dengan kebijaksanaan dan kearifan serta ketulus ikhlasan semua jajaran  sahabat dan keluarga Nabi,akhirnya terpilihlah Abu Bakar sebagai khalifah pertama.

Persoalan yang muncul di kemudian hari adalah masalah fungsi dan peranan khalifah,apakah khalifah itu berfungsi sebagai pemimpin agama dan keduniaan ataukah salah satunya. Sejarah menunjukkan bahwa khalifah berfungsi sebagai kepala atau pemimpin agama dan keduniaan (negara) terutama pada masa khalifah empat,kemudian hanya berfungsi sebegai kepala negara,terutama setelah munculnya konsep Sulthon di samping khalifah. 

Sesungguhnya kondisi seperti ini tidak menguntungkan umat islam dan menjadi momok terhadap keberlangsungan dan eksistensi pemerintahan islam. Polemik dan perang pemikiran selalu saja menghantui serta menghantam keberadaan umat islam di seantero jagat,pun di Indonesia.
Sadar atau tidak sadar,dirasakan ataupun tidak,bahwa kondisi objektif umat islam Indonesia saat ini telah terkotak-kotak dan terpecah-pecah sehingga membawa umat islam Indonesia   berada dalam posisi yang   termarginalkan.  Ini semua berawal dari infiltrasi kolonialis-imprealis dengan politik diasporanya yang pada akhirnya merubah wajah umat islam Indonesia menjadi berfikir   varsial dan sektoral.
Banalisasi (pendangkalan) yang dihembuskan oleh Gerakan Lantardoisme.
Surat Albaqaroh Ayat 120.

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ (١٢٠)


 orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.




Menjadikan umat islam Indonesia salah kaprah (distorsi) terhadap pemahaman istilah-istilah dan nilai-nilai ajaran agamanya. Munculah sebuah dikhotomi,maka kita temui ada istilah agama dan dari gama (negara),ulama dan umaro,duniawi dan ukhrowi,jasmani dan rohani dan lain sebagainya.  

Insyaallah bersambung Part III.....selamat memahami.

Rabu, 28 Maret 2012

Ushul Fiqh Dalam Tatanan Hidup Remaja

                                                                               





  Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....
Kali ini penulis mencoba mengkaji Ushul Fiqh di kalangan remaja...tulisan ini penulis angkat dari pengalaman pribadi dan setelah penulis banyak mengunjungi beberapa Guru Besar Pesantren Di Tasikmalaya dan daerah lain di Indonesia..penulis jadikan itu sebagai perbandingan untuk sebuah artikel yang bisa dijadikan bahan pelajaran,Alhamdulillah dari pengalaman tersebut banyak perobahan tatanan hidup yang penulis alami..dan penulis rasa tak ada salahnya penulis berbagi dengan anda semuanya..semoga bermanfaat...artikel ini terus penulis perbaiki..mohon maaf atas segala kekurangan...saat ini penulis berada di sebuah desa yang mempunyai Pondok Pesantren bernama "Nurul Huda" kebetulan Pesantren ini punya latar belakang sendiri dengan Orangtua Penulis Alm..dan saat ini pengelola Pesantren ini sudah penulis anggap seperti Kakak Penulis Sendiri,kami banyak berkomunikasi dalam beberapa hal tentang kehidupan,dan kami juga saling membantu dalam Pendidikan anak anak di Nurul Huda,cukup banyak yang belajar disini,walaupun secara formal Pesantren tidak berjalan seperti Pesantren lainya yang ada di Tasikmalaya,tapi potensi mendidik disini lebih tinggi,kebetulan Penulis adalah salah satu pendidik juga disini,tapi penulis tidak mengajar di Kitab ataupun Ilmu agama lain..penulis mengajar untuk pendidikan formal,bahasa inggris,matematika,ipa..diutamakan untuk kalangan pelajar yang masih TK sampai smp...dan artikel ini akan terus mengalami pembaharuan..anda dapat bertanya tentang problema sesuai judul artikel ini,nara sumber adalah seorang Ulama yang juga pengelola Nurul Huda,banyak hal yang dapat anda tanyakan,sifat beliau yang terbuka menerima kritikan orang lain adalah modal utama perkembangan Nurul Huda...silahkan anda lihat judul judul artikel dibawah ini...silahkan anda pahami dulu dan silahkan berkomentar..Penulis sangat berharap komentar yang bernafaskan bahasa islami yang baik karena penulis yakin pengunjung blog ini adalah orang beragama islam ataupun orang bijaksana yang punya tatanan bahasa beretika,sesuai pengalaman penulis membuat sebuah artikel tapi di balas dengan komentar yang tidak senonoh yang tidak ada hubungannya dengan artikel yang penulis buat,penulis mohon maaf yang sebesar besarnya bila ada keterlambatan balasan penulis tentang satu pertanyaan,mungkin karena kesibukan nara sumber ataupun alasan lain yang penulis tak bisa bicarakan di artikel ini..nama nara sumber Penulis kali ini adalah Ustad UCU SURYADIN,Sag. insyaAllah beliau adalah orang yang sabar dalam menghadapi semua pertanyaan ataupun masalah yang akan anda ajukan...akhir kata Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan silahkan anda baca judul judul yang penulis tampilkan di bawah ini.

KETATANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF USHUL FIQH

Muqadimah : Keinginan nara sumber dalam Ushul Fiqh dalam artikel ini agar mampu di pahami kalangan ulama tradisional sebagai standar kehidupan setelah Al-Qur'an dan hadist,penulis rasa ini bukanlah keinginan yang berlebihan merupakan hal yang wajar karena nara sumber seorang pendidik yang banyak berkecimpung di tengah masyarakat dan kalangan pelajar,pertentangan didikan agama akan menjadi sorotan masyarakat,padahal kalau di pandang dari segi modernisasi dunia digital,sudah banyak sekali pelajaran yang bisa di jadikan bahan pertimbangan ataupun perbandingan para pelajar yang saat ini tidaklah tabu terhadap media internet...sekarang perbandingannya..kalau kalangan ulama dalam memberikan pendidikan ataupun pengajian terhadap mustami' tidak sesuai dengan tingkah laku penyampai nya sendiri...akan timbul pertanyaan di diri mustami'..."cuma teori saja" bagaimana ini?????nah penulis sengaja menulis artikel ini untuk bahan perbandingan sesuai dengan keadaan dan fakta di lapangan...ok..silahkan di baca..

Nara Sumber : Ust Ucu Suryadin S.ag. (KETATANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF USHUL FIQH)Part 1
Sumber Al Qur'an Suroh Al Baqaroh Ayat 124 s/d 129.

ÉKETATANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF USHUL FIQH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)  
 (surat Al Baqarroh ayat 124 s/d 129)
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ (١٢٤)وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ (١٢٥)وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٢٦)وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١٢٧)رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (١٢٨)رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (١٢٩)

124. dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[87] Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku"[88]. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
125. dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89] tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
126. dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
127. dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
128. Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
129. Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
[87] Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain.
[88] Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim a.s., karena banyak di antara Rasul-rasul itu adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s.
[89] Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. diwaktu membuat Ka'bah.
PENGEMBANGAN USHUL FIQH

1.       Perbedaan USHUL FIQH & KAIDAH-KAIDAH FIQH
     USHUL FIQH adalah dasar2 atau jalan istinbat untuk memperoleh hukum furu.Kaidah2 fiqh: yaitu kaidah2 yang bersifat umum yang mengelompokan masalah2 fiqh terperinci menjadi beberapa kelompok,adalah merupakan kaidah atau pedoman yang memudahkan mengistinbatkan(menyimpulkan)hukum bagi suatu masalah.

2.       Latar Belakang Pemilihan Judul
       Pemilihan judul ini sebagai sebuah bahan kajian, sangatlah penting dalam hubungannya dengan pembinaan umat islam indonesia baik dalam bidang pemikiran maupun dalam sikap bermasyarakat dan bernegara. Penyajian judul seperti ini di harapkan dapat memperjelas pandangan para ulama,pakar dan filosof hukum islam khususnya tentang ketatanegaraan,sebagaimana yang dijumpai dalam perjalanan sejarah umat islam.
      Dalam kajian atau artikel ini dijumpai pemikiran para filosof hukum islam yang menyatakan bahwa mendirikan negara merupakan kewajiban berdasarkan Syar’i. Adapun bagaimana bentuk,corak dan sistim pemerintahan merupakan masalah isitihadiyah.Dengan demikian,praktek  pelaksanan bernegara dan bermasyarakat dapat ditentukan oleh pengalaman2 dan latar belakang budaya negara dan bangsa umat islam itu sendiri.
   Hal ini,kiranya menunjukkan Universalitas ajaran islam,bukan sebaliknya.Jika hal ini dipahami dan disadari oleh umat islam indonesia maka InsyaAllah kehidupan bernegara dan bermasyarakat,ada dalam Tatanan Kehidupan yang BALDATUN THOYIBATUN WAROBBUN GHOFUR. Artikel selanjutnya.......


Wasalam Nara Sumber : Ust Ucu Suryadin,Sag.

Penulis : Sultan Muhammad A.Alamsyah